Jumat, 16 November 2007

aku cemburu pada mereka

teruntuk suamiku yang akan datang di suatu hari

suamiku yang akan datang di suatu hari nanti

aku menunggumu hari ini

aku ingin mengabarkan isi hati

bahwa aku cemburu pada mereka


suamiku yang akan datang di suatu hari

meski cincin besi belum melingkar di jari

cemburu lebih dulu menghampiri

tahukah engkau

kenapa aku ini?

dilanda gemuruh cemburu

pada mereka yang sedang menantimu

di dipan-dipan yang terbuat dari emas


suamiku yang akan datang di suatu hari

padahal aku belum pernah bertemu denganmu

aku tidak tahu siapa kamu

aku pun tak mengenalmu

dan tak tahu engkau dimana

sedang apa engkau sekarang

apa yang harus aku lakukan

cemburu datang lebih pagi

pada mereka istri-istrimu yang bermata jeli

menantimu sang mujahid


suamiku yang akan datang suatu hari

aku ingin ungkapkan isi hati

bahwa aku iri

pada gadis-gadis yang suci

yang tak akan pernah tua walau zaman berganti

mereka tetap cantik menawan hati

itulah yang Tuhan janjikan

untukmu sang mujahid


suamiku yang akan datang suatu hari

ketika engkau datang padaku

untuk mengadakan mitsaqan ghalizan

perjanjian yang mengikat lagi berat

izinkan aku mengajukan syarat

bahwa aku ingin bersamamu dekat

walau dunia sesaat


suamiku yang akan datang suatu hari

aku ingin ada di sampingmu tak ingin pergi

meski aku harus ikut denganmu ke medan jihad

aku ingin menjagamu di kedinginan malam

akan aku buatkan sup untuk menghangatkan badan

aku ingin membantumu saat terik mentari menyengat

mempersiapkan senjata-senjata yang berat

atau sekedar memberi semangat

allahu akbar… allahu akbar…hayya ‘alal jihad…


suamiku yang akan datang suatu hari

aku katakan hari ini

bahwa aku cemburu pada mereka

istri-istrimu yang bermata jeli

bidadari-bidadari jannah yang dijanjikan Ilahi

untukmu sang mujahid


suamiku yang akan datang suatu hari

aku tak ingin sia-siakan waktu yang sesaat

ku coba ukir kenangan manis yang kan kau ingat

ketika ruh-mu berpisah dengan jasad

mujahidku syahid di medan jihad

biarkan aku menangisi kepergianmu

karena aku cemburu

perawan-perawan suci berseri-seri

menjemputmu di gerbang syurga yang dirahmati


suamiku yang akan datang suatu hari

aku cemburu pada mereka

engkau bersenda gurau di beranda

sedang aku duduk sendiri di sudut jendela


suamiku yang akan datang suatu hari

aku hanya mampu mengantarmu sampai sini

pergilah bersama mereka

aku memang cemburu

tapi aku rela

pergilah bersama mereka

jangan biarkan mereka menunggu lama


suamiku yang akan datang suatu hari

terimakasih kau telah bersamaku

meski hanya di dunia

suamiku yang akan datang suatu hari

itulah yang akan ku katakan padamu

suatu hari yang tak pasti


suamiku yang akan datang suatu hari

ku tulis risalah ini

aku kirimkan padamu

yang entah ada dimana




kota bunga, 10 November 2007

malam ini langit menangis lebat

Geger Kalong Girang membeku, menyisakan kedinginan

pejuang_lumutan1924

Tidak ada komentar: