Selasa, 20 November 2007

lelaki itu ku panggil ayah



di sudut jendela aku menatap iri

jingkrak senang

bocah-bocah mendapat hadiah

mereka yang punya ayah


aku yang kecil ini

mengurung diri di kamar sepi

menangis sendiri

ayah yang telah pergi

tinggalkan bunda bekerja setiap hari


lelaki itu kembali

bunda senang sekali

tak begitu dengan aku yang kecil ini


plakkk!!!

lelaki itu menampar pipi

tanpa malu dia jenggut rambut ikalku

aku yang kecil ini bertanya, apa salahku?

lelaki itu tak pernah kenalkan aku dengan Tuhan

lelaki itu tak jua ajarkan aku alif

alif yang berdiri kokoh

tangannya hanya mengatakan hidup itu keras

dia ingin membuatku seperti besi

agar dapat bertahan hidup

tapi dia tak memberi tahuku siapa besi itu?


masa kecilku tanpa ceria

seperti teman sebaya

masa kanakku tanpa bahagia

bersama lelaki pilihan bunda


kini aku yang kecil ini telah dewasa

mencari Tuhan di jalanan

tanpa lelaki pilihan bunda


sekarang aku yang kecil ini telah dewasa

menjadi alif yang berdiri kokoh

tak kan terbawa badai tsunami

walau aku bukan besi


sekarang aku yang kecil ini telah dewasa

tak lagi membawa benci

walau lelaki pilihan bunda telah menyakiti

hingga palung hati


karena Tuhan yang aku temukan

di jalanan kehidupan

Dia telah mengajarkan dalam Al Quran

agar aku berbakti pada ayah dan bunda


bunda, kini aku yang kecil ini telah dewasa

lelaki pilihan bunda

ku panggil ayah

Tidak ada komentar: